Cara menyampaikan berita buruk merupakan salah satu kemampuan yang perlu dimiliki seseorang dengan tujuan agar tidak membuat lawan komunikasinya memberikan respons yang tidak sesuai dengan keinginan kita.
Salah satu materi paling penting yang dibawakan dalam kegiatan outbound training adalah materi Komunikasi. Materi yang terdiri dari beberapa turunan ini mempunyai kekuatan yang sangat dashyat. Salah satunya akan kami sampaikan dalam artikel dunia outbound kali ini.
Dalam hidup ini, kita terkadang harus menerima tamparan berupa kenyataan – kenyataan pahit. Bila Anda sedang menjadi pembawa berita buruk, strategi ini dapat membantu Anda. Dengan mengubah cara Anda menyampaikan informasi, Anda dapat mengubah secara dramatis cara seseorang merespons situasi apapun.
Komunikasi memiliki pengaruh yang kuat terhadap cara kita memandang, dan selanjutnya merasakan apa yang kita dengar. Itulah mengapa orang – orang pemasaran yang handal mengetahui mengapa mereka tidak boleh berkata, ” Silahkan tanda tangani kontraknya”. Sebaliknya mereka akan berkata, ” Oke, kertasnya?”. Walaupun anda diminta untuk melakukan hal yang sama, anda akan merasa kurang nyaman bila harus menandatangani kontrak, karena yang tertanam dalam pikiran anda adalah bahwa anda harus berhati-hati dalam menandatangani sebuah kontrak dan, bisa jadi, membutuhkan seorang pengacara untuk memeriksanya. Tetapi, terhadap kata-kata, “Oke, kertasnya?” Anda dapat menandatangani tanpa rasa khawatir.
Para pemimpin sekte keagamaan sangat memahami pengaruh kuat dari bahasa. Pada 1997, tiga puluh sembilan anggota sekte gerbang surga melakukan bunuh diri masal. Dalam rekaman video yang mereka buat sebelum bunuh diri, kami berulang kali mendengar para pengikut sekte itu menyebut tubuh mereka sebagai wadah. jauh lebih mudah menghancurkan sebuah “wadah” dari pada tubuh anda. Lambat laun, mereka menerima gagasan bahwa tubuh mereka adalah wadah dan, karena itu, tidak begitu penting atau bernilain. Itulah sebabnya mengapa mereka bisa dengan mudah “membuang” wadah itu dengan melakukan bunuh diri.
Komunikasi dapat mengubah persepsi kita tentang realitas karena kita melihat dunia (world) melalui kata-kata (words). Komunikasi merupakan perpanjang dari emosi. Karena itu, Anda bisa meredam reaksi seseorang terhadap sebuah situasi dengan memilih kata-kata yang tepat. Lalu, seperti apa kata-kata yang “tepat” itu?
Anda harus menghindari bahasa yang kasar. jangan gunakan kata-kata yang berkonotasi sangat negatif. Anda bisa menghindari reaksi otomatis dari lawan bicara anda dan memungkinkan informasi anda diproses dan diinternalisasi secara lebih lambat olehnya. seperti hal nya tubuh akan terkejut manakala menerima sengatan, pikiran kita juga akan tersengat dengan kata-kata. Tetapi, jika informasinya di sampaikan dengan lembut (dengan sedikit berjeda), “kejutan” akan berkurang, dan hal ini dapat memperkecil dampak berita. orang mengatakan bahwa “waktu adalah obat yang ampuh” karena informasi negatif yang disampaikan secara tiba-tiba bisa memperparah kesedihan. penguluran waktu memungkinkan kita untuk meletakan segala sesuatu pada perspektif yang semestinya. Ketika sesuatu baru saja terjadi, kita tidak memiliki perspektif karena ia terjadi pada saat sekarang. Ia terasa berpengaruh pada semua hal.
Misalnya saja anda mendapatkan kabar bahwa anak laki-laki sembilan tahun anda membawa mobil keluarga kebut-kebutan di jalan dan kemudian ditangkap polisi. Anda pasti kalut. Namun, bagaimana jika kejadian yang dikabarkan itu terjadi pada sepuluh tahun yang lalu (dan anak laki-laki anda sekarang telah berumur sembilan belas tahun)? Dalam dua sekanario di atas, kabar yang anda terima adalah sama, tetapi anda memberikan reaksi yang sangat berbeda. Mengapa? Karena waktunya dianggap telah berlalu. Waktu adalah alat psikologis ampuh yang bisa mengubah secara dramatis persepsi kita.
Cara kita menyikapi informasi juga dipengaruhi oleh sistem keyakinan kita. Keyakinan kita tentang situasi tertentu menentukan cara kita dalam menanggapinya, Misalnya, beberapa budaya menyakini bahwa kelahiran adalah peristiwa yang mengembirakan, jadi mereka merayakannya. Dan, mereka meyakini bahwa kematian adalah suatu yang buruk sehingga mereka bersih dalam setiap pemakaman. Tetapi, beberapa budaya lainnya menyakini bahwa kematian adalah tranformasi yang agung, sebuah peristiwa yang patut dirayakan, sehingga mereka bergembira pada saat pemakaman. Perhatikanlah, bukan peristiwanya tetapi keyakinan kita mengenai peristiwa itulah yang menentukan cara kita merasakannya. Dampak dari semua informasi terutama kabar buruk atau berita menyedikan bergabung pada rangkaian keyakinan tertentu dari si penerima.
ketika seseorang gundah akan sebuah peristiwa dalam hidupnya, hal itu disebabkan oleh salah satu atau kombinasi dari tiga keyakinan kognitifnya: (1) dia merasa bahwa situasi seperti itu bersifat permanaen. (2) dia merasa bahwa peristiwa itu sangat penting, artinya, peristiwa itu lebih penting dari pada kenyataan yang sebenarnya, dan (3) dia merasa bahwa peristiwa itu berdamapk luas, bahwa ia akan melanda dan memengaruhi bidang-bidang kehidupan lainnya.
Ketika keyakinan-keyakinan semacam ini muncul, kekhawatiran dan kesedihan seseorang akan meningkat tajam. Sebaliknya, ketika dia menganggap peristiwa itu bersifat sementara, terpisah, dan tidak penting, peristiwa itu tidak akan mengelisakan hatinya. Dengan sengaja mengecilkan tiga faktor yang tadi, anda bisa mengubah sikap seseorang dengan cepat dan membuat perasaannya lebih positif. Tentu saja, jenis berita akan menentukan cara orang menyingkapinya . Tetapi, jika anda dapat mengecilkan, setidaknya salah satu dari, ketiga faktor tadi, Anda dapat secara efektif mengurangi reaksi negatif orang itu.
Perlu diingat pula, ketika informasi yang kita terima sangat bercabang atau memiliki implikasi yang samar, kita sering kali tidak tau bagaimana cara menanggapinya. Kita akan mencari tahu dari yang lain. Misalnya, jika anda berada di dalam gedung bioskop yang padat penonton dan seseorang berteriak, “kebakaran!” bagaimana anda menaggapinya? penelitian menunjukan jika mereka tetap duduk pada kursi mereka, Anda kemungkinan akan tetap duduk. Tetapi jika mereka berhamburan keluar, anda kemungkinan akan meninggalkan tempat duduk.
Ketika mereka tidak yakin dengan maksud dengan sesuatu, kita akan mencari informasi dari dunia sekeliling kita tentang bagaimana harus menyikapinya, semakain anda santai dantenag maka semakin dia akan tenang.
Tehnik psikologis lainnya, yang merupakan bagian dari strategi utuh anda, didasarkan pada hukum perbedaan. Hukum ini menyatakan bahwa kita tidak memikirkan dan menilai sesuatu dari keadaan sesuatu itu sendiri, melainkan dapat menghubungkan dengan sesuatu yang lain. Pada dasarnya, kita selalu membedakan dan membandingkan. (fenomena ini dibahas secara mendalam pada bagian 1). dengan membandingkan situasi tertentu dengan situasi yang lebih buruk, situasi yang kita kabarkan akan diterima dalam perspektif yang lebih baik. Misalnya, jika anda datang kesebuah bengkel dengan membawa mobil dan montir itu mengatakan bahwa anda perlu rem baru, anda mungkin kurang senag dengan berita itu. Namun, jika dia terlebih dahulu bahwa anda sepertinya perlu mesin baru, tranmisi baru dan knalpot baru, dan sejam berikutnya dia mengatakan bahwa anda hanya perlu rem depan yang baru, mungkin anda berfikir, ” Wow, aku beruntung kali ini. ” Yang sangat penting bukanlah informasinya, melainkan konteksnyadan bagaimana ia dihubungkan dengan sesuatu yang lain.
Mari kita ambil contoh beberapa taktik di atas. walaupun tergantung secara keseluruhan pada situasinya, strategi berikut dapat sangat mengurangi dampak psikologis dan kesedihan. Dalam contoh ini, seorang dokter mendiagnosis bahwa pasiennya mengidap penyakit deabetes. Lihatlah perbedaan dalam pendekatan yang digunakan, dan seandainya anda yang menjadi pasien itu, dokter mana yang paling anda suka?
DR. A
Tuan Salim, saya sedih jika harus menyampaikan berita ini pada anda: anda mengidap penyakit deabetes. Tes laboraturium saya baru saja memastikan hal ini. Dan, anda seperti yang telah, atau mungkin belum, anda ketahui, penyakit ini dapat membahayakan jiwa anda. anda dapat menderita komplikasi parah seperti amputasi dan kebutaan. sejak detik ini, anda harus mengubah segala sesuatu dalam hidup anda, apa yang anda makan, cara anda berolah raga, dan seterusnya. saya benar-benar turut bersedih.
DR. B
Oke, Anda sehat-sehat saja, kecuali sedikit kelainan dalam kadar gula anda, saya senang dengan hasil ini, dan anda datang dengan saat yang tepat, karena jika terlambat, kondisi anda bisa memburuk. anda tidak sendirian, ada jutaan orang yang menderita diabetes; ya, begitulah nama teknis penyakit ini. Berita baiknya, diabetes sepenuhnya dapat di kendalikan, dan jika di tanganinya dengan benar, anda bahkan bisa tidak merasa merasakan peyakit ini. Sepertinya, anda mengidap diabetes ini sudah agak lama, tetapi dengan diet yang baik dan olah raga yang rutin, anda dapat menjaga dan meningkatkan energi dan vitalitas anda.
Seperti yang anda lihat, kedua dokter diatas menyampaikan informasi yang pada intinya sama, tetapi dokter B memberikan sedikit tambahan pada informasi itu sehingga si pasien mulai menerima gagasan yang di sarankannya, mencerna secara mental situasi yang dihadapinya, dan karenanya dapat signifikan dalam mengurangi dampak berita. Dia menggunakan bahasa yang lebih halus dan menyampaikan adanya hal-hal positif yang bisa di tempuh untuk memperbaiki kondisi kesehatan si pasien. Seluruh nada bicaranya positif dan dia mengatakan ungkapan-ungkapan seperti, “Saya senang karena kita bisa segera mengetahui hal ini …” bukan sebaliknya, “Saya turut bersedih …” tentu saja, si pasien perlu mendapatkan informasi yang lebih lengkap, tetapi pada saat yang lebih tepat. Dan, begitu hal-hal baru telah di cerna, informasi lanjut dapat di berikan tampa menimbulkan guncangan atau, dampak berikutnya, depresi
RINGKASAN STRATEGI
* Hindarilah kata-kata yang memiliki konotasi yang kasar dan negatif, atau yang mengandung stigma. kominikasi adalah dasar bagi pemikiran dan pikiran adalah perluasan dari emosi. Karena itu, anda bisa mengurangi reaksi negatif seseorang terhadap sebuah situasi dengan memiliki kata-kata yang tepat.
* Jika memungkinkan, sampaikan bahwa situasi itu (atau aspek-aspeknya) bersifat sementara, terpisah dan tidak penting.
* Gunakan hukum perbedaan dan perbandingan dengan menggambarkan bahwa situasinya bisa menjadi lebih buruk jika tidak segera diketahui atau tangani.