Di setiap organisasi diperlukan pemimpin. Terbesar dalam suatu kumpulan rakyat dan bangsa adalah organisasi Negara yang di pimpin oleh seorang presiden, raja atau perdana mentri.
Organisasi terkecil adalah keluarga yang anggotanya anak, istri dan mereka yang ada di keluarga itu dengan pemimpin utama sebagai pengendali keluarga adalah suami atau sorang bapak. Bapaklah pemimpin di organisasi keluarga.
Di perusahaan, di kemasyarakatan level tertentu tetap di perlukan pemimpin yang siap memberikan dan menjadikan dirinya suri teladan. Dengan keteladanan inilah kunci suksesnya seorang pemimpin suatu komunitas.
Bagaimana Cara Kita Memimpin Suatu Komunitas Usaha
1. Kepemimpinan Kita Tampak Nyata Dari Cara Kita Berinteraksi Dengan Orang Lain
Berinteraksi dengan orang lain mengandung tugas untuk melakukan beberapa hal :
a. KOMUNIKASI
Bangun komunikasi dengan kepercayaan!
Dengan kepercayaan maka akan banyak hal yang bisa dilakukan dengan baik sesuai dengan target-target yang di harapkan. Kepercayaan harus di bangun dengan komunikasi yang terus-menerus, jangan sampai ada salah persepsi, ada salah komunikasi, salah tafsir dan lain sebagainya yang menyebabkan ketidak saling pahaman. Dialog dan keterbukaan dalam komunikasi sangat berguna untuk menyelesaikan setiap masalah.
b. MOTIVASI
Motivasi memberi semangat agar orang lain ingin terus berprestasi. Orang-orang menjadi antusias dan bersemangat karena bermotivasi secara terus-menerus sehingga kesuksesan ada di depan mata.
c. PERHATIAN
Perhatian yang tulus merupakan bentuk perlindunganyang membuat orang lain amat terlindungi. Orang menjadi merasa tidak sendirian karena adanya perhatian dari yang lain.
Bisnis kita tidak akan besar jika hanya mengandalkan diri kita sendiri. Bisnis kita akan besar kalau kita juga memberikan perhatian kepada yang lain. Biasnis kita akan sukses manakala kita juga memperhatikan yang lain, orang-orang menyokong sukses dan besarnya perusahaan kita. kita akan besar manakala kita tidak sendiri.
Tidak ada yang lebih efektif dan berharga daripada menunjukkan perhatian yang tulus terhadap orang lain. Ketulusan adaalah modal membangun kepercayaan.
2. Melihat Sesuatu Dari Kacamata Orang Lain
Seseorang yang egois akan melihat sesuaru dari kacamata dirinya sendiri
Pemimpin senantiasa melihat sesuatu dari kacamata umat atau anggota timnya. Seperti Raasulullah SAW yang tetap mau shalatlail sampai kakinya bengkak dan mengerjakan ibadah lainnya dengan penuh kekhusyuan, padahal beliau seorang ma`shum dan sudah di pastikan masuk surga.
Untuk apa semua itu beliau lakukan? Tak lain, karna beliau memikirkan umatnya dan berperilaku sebagaimana umatnya, egoisme Rasulullah sudah melebur hilang, dan menjelma menjadi keteladanan terhadap umatnya.
3. Keluarlah Dari Diri Kita Untuk Mengetahui Apa Yang Penting Dari Orang Lain
Allah SWT memberikan dua mata, dua telinga dan dua lubang hidung. Itu dimaksudkan agar kita belajar, banyak mendengar, banyak melihat, dan mencium apa saja yang akan kita katakan kepada orang lain.
Trust atau kepercayaan seorang pemimpin akan di bangun dimulai perkataannya, barulah yang lain-lain seperti tindakannya, keteladanannya, dll
Sekali lagi, bahwa kesuksesan seorang pemimpin yang paling awal sebagai modal seorang pemimpin adalah di bangun dari perkataannya, apakah bisa di percaya atau tidak, apakah perkataannya sesuai dengan tindakannya atau tidak, apakah perkataannya bermanfaat atau kemubaziran belaka.
Karena itulah pemimpin yang bijak berseleksi setiap perkataannya dan baru keluar setelah mendengar dari banyak orang, setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri sebagai kesaksian atas semua peristiwa atau hal yang di katakan dan sesudah mengendus selintingan sana sini, maka barulah keluar kata-kata dari mulutnya yang bijaksana. Perkataannya terkontrol, bijaksana,dan senantiasa berisi.
4. Membentuk Tim Untuk Masa Depan
Regenerasi adalah satu bukti kesuksesan kita sebagai pemimpin. Ketika kita gagal menularkan ilmu dan ” kesaktian ” lain yang kita miliki kepada generasi selanjutnya dalam tim kita, maka kita bukanlah seorang pemimpin.
Kita hanya menjadi seorang boss.belum tentu pemimpin, tetapi seorang yang menjadi pemimpin pastilah seorang boss yang baik.
5. Menghormati Martabat Orang Lain
Menghargai orang lain merupakan landasan kuat motivasi.
Orang lain, pesaing, dan lain-lain adalah sumber motivasi yang membuat kita menjadi dinamis, kreatif dan progresif. Karena dengan orang lain itulah kita bisa menciptakan tantangan menjadi peluang untuk kita maju.
mereka semua adalah orang-orang yang harus dihormati. Karena mereka ada maka kita menjadi seperti ini.
6. Pengakuan, Pujian, Penghargaan dan Hukuman ( reward and punishment )
Orang-orang bekarja demi uang tetapi mereka mengharapkan lebih dari itu, yaitu pengakuan, pujian dan penghargaan. Pengakuan, pujian dan penghargaan akan menjadi motivator orang itu untuk maju dan berprestasi.
Namun demikian, hukuman atau punishment juga harus memotivasi, jangan yang berdampak pada dendam dan dengki.
7. Menangani Kesalahan, Keluhan dan Kritik
Segeralah mengakui kesalahan bila kita melakukan kesalahan. kita semua adalah juga manusia yang biasa lazim berbuat salah. Lalu lakukanlah perbaikan atas kesalahan kita itu.
Jangan mudah mengeluh serta buru-buru mengkritik tetapi kita harus bersifat membangun.
Pemimpin yang sukses adalah mereka yang mencari solusi atas masalah yang dihadapinya, bukan menyalahkan apalagi mendiskreditkan seseorang dan fitnah yang tak perlu.
Kita semua punya persoalan seperti menghadapi anak buah yang tidak bersemangat kerja, anak buah yang tidak setuju dengan gagasan kita, anak buah yang tidak nurut apa yang menjadi kehendak pemimpinnya, anak buah yang bekerja semaunya dan lain sebagainya. Semua persoalan harus dihadapi dan dicarikan solusinya .
Pemimpin harus mengayomi, melindungi, dan membimbing anggota timnya supaya bisa sukses bersama.
8. Menetapkan Sasaran
Tetapkan sasaran yang jelas, menantang, dan dapat di capai. Ukurlah kekuaran kita untuk melangkah dengan rencana-rencana selanjutnya sehingga gagasan yang ada sebagai rencana kita memungkinkan tercapai.
Jangan merencanakan sesuatu yang tidak mungkin. Hitunglah kemungkinan-kemungkinan yang bisa dikerjakan. Buatlah beberapa opsi supaya kita tahu mana yang paling realistis dalam rencana kita.
Planing-kan dengan rasional. kerjakan dengan sungguh – sungguh, kontrollah dengan seksama dan selalu organisasikan dengan harmonis semua unsurnya sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh.
9. Fokus dan Disiplin
Pemimpin tidak pernah kehilngan fokus, ia tetap mengarahkan pada sasaran yang yang ada didepnya.Kalau kita seorang penambang emas, maka sangat mungkin pekerjaan kita akan menambang dan mengangkut pasirdan batu berton-ton sehingga kita sedikit demi sedikit bisa mengumpulkan emas yang kita cari.
Tidak ada penambang emas yang menemukan segepok emas batangan tanpa harus menambang ribuan ton pasir tanah. Emas musti dikumpulkan butir demi butir hingga menjadi sebuah batangan.
Pemimpin juga demikian. Karena seorang pemimpin harus menetapkan sasaran maka pencapainya haruslah fokus, disiplin dan kerja keras.Jangan tergoda oleh rumput tetangga yang lebih hijau, atau tergoda oleh batu akik yang ditemukan ketika sang penambang emas sedang mengumpulkan butir demi butir emas.
Jangan patah semangat menangani persoalan yang dihadapi dalam tugas kita. Kita mesti menghadapi persoalan apapun karena rumput-rumput yang lazim tumbuh ketika sedng menanam padi.
Padi adalah fokus dan tujuan kita, kenapa kita mesti risau dengan tumbuhnya rumput yang tidak kita tanam? mari kita cari jalan keluar terbaiknya,bagaimana supaya rumput itu tidak mengganggu tumbuh suburnya padi yang kita tanam.
10. Mencapai keseimbangan
Kinerja yang tinggi bersumber dari keseimbangan. Pemimpin harus mampu menyeimbangkan semua kepentingan yang terkait dengan kepemimpinanya. Pekerjaanya, cita-citanya, keluargamnya, masyarakat sosialitasnya semua musti dibagi perhatianya secara proposional.
Sebagai makhluk individual kita juga punya kewajiban dan hak untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu kita. Sebagai makhluk sosial kita pun punya kewajiban dan hak untuk berinteraksidengan sekelilingnya.
Sebab kita hidup tidak sendirian, namun dengan lingkungan yang sama-sama menentukan kesuksesan hidup kita. Sebagai makhluk Tuhan kita mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap Tuhan atas penghambaan kita kepada Nya.
Hidup harus seimbang , sehat jasmani rohani, material, spiritual, idividu sosial intelektual dan nalurianya.
11. Membangun sikap mental positif
Raihlah kekuatan dari hal-hal positif. sikap positif akan menghasilkan antusiasme dalam berkarya dan antusiasme itu akan menular pada kepada orang lain. Sikap positif akan sangat membantu merealisasikan keinginan-keinginan kita dan bahkan menjadi penghantar kesuksesan.
Percayalah pada diri kita sendiri ! Yakinlah dengan kemampuan kita! Tanpa adanya rasa percaya diri yang sangat besar akan kekuatan dari diri kita sendiri, Kita tidak mungkin menjadi sukses atau bahagia.
12. Belajarlah untuk tidak khawatir
Jinakan kekhawatiran kita dengan memberi semangat kehidupan kita. Kekhawatiran, ketakutandan rasa tidak percaya diri hanya bisa dikalahkan dengan kepasrahan kita kepada Allah SWT.
Orang sekuat dan seprofesional siapa pun akan kalah dengan ketakutanya sendiri. Hanya mereka yang menyerahkan diri kepada-Nyalah yang bisa menghilangkan ketakutan.