Artikel Dunia Outbound : Pekerjaan yang Bisa Bikin Serangan Jantung!

Artikel Dunia Outbound : Pekerjaan yang Bisa Bikin Serangan Jantung

SEMANGAT PAGI!!

Sahabat Outbound, meski banyak orang tidak yakin penyakit jantung terkait dengan urusan pekerjaan, ternyata faktanya tidak begitu. Rupanya, karakteristik kerja juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan masalah lain.

Sejumlah aktivitas pekerjaan seperti duduk terlalu lama, jam kerja yang terlalu panjang, dan terpaan bahan kimia tertentu dapat mengancam jantung kita.

Kali ini Dunia Outbound akan berbagi Artikel Dunia Outbund kepada kita tentang beberapa pekerjaan dan karakteristik kerja yang beresiko terhadap jantung.Weww! kira-kira apa aja ya??? Yuk, kita simak bareng-bareng !

1. Bekerja yang Menuntut Duduk Terlalu Lama

Pekerja yang terlalu lama duduk beresiko mengalami masalah jantung lebih ketimbang daripada mereka yang aktif. Ini karena duduk terlalu lama dapat memicu penurunan sensitivitas insulin dan enzim yang biasanya dapat mengurai lemak.

Disarankan, berdiri dan berkeliling sesekali ketika bekerja . ( keliling sambil jualan kue or minuman ke karyawan lain  juga boleh.. hhehe )

2. Pekerja Penyelamat

Pekerjaan yang merupakan aktifitas tingkat tinggi seperti polisi atau pemadam kebakaran juga beresiko. Sekitar 22 % petugas polisi dan 45% petugas pemadam kebakaran mengalami kematian mendadak saat kerja akibat jantung. Bandingkan dengan angka 15% yang terjadi pada pekerjaan lain.

Jam kerja yang panjang, pola makan yang tak sehat, terpaan karbonmonoksida turut berperan memicu resiko. Bila anda tidak mungkin mengganti pekerjaan, cobalah untuk fokus pada makanan sehat, olahraga yang teratur dan upaya menurunkan tekanan darah.

3. Sopir Bus

Pekerjaan mengemudi seperti ini boleh dibilang beresiko mengalami hipertensi ketimbang pekerjaan lain. Boleh jadi ini karena mereka harus duduk lama yang membutuhkan kewaspadaan agar terhindar dari kecelakaan dan memikirkan keamanan penumpang. Inilah yang memicu stres.

Dalam satu riset terungkap, 56% Sopir bus di Taipei mengalami hipertensi ketimbang 31% pekerja dari sektor lain. Mereka juga mengalami peningkatan kolesterol, tambah berat badan, dan serangan jantung.

4. Pekerja dengan Shift

Perubahan jam kerja seperti yang dialami oleh dokter , perawat , dan lainnya juga bisa beresiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Pekerjaan dengan shift bisa mengganggu ritme jam tubuh yang berperan penting untuk mengatur gula darah, tekanan darah, dan insulin.

Namun, gaya hidup juga berpengaruh. Pekerja dimalam hari cenderung lebih banyak merokok. Jam tidur yang lebih pendek juga beresiko mengalami sakit jantung.

5. Bartender

Berada di tempat yang biasanya disesaki asap rokok seperti bar atau kafe, para pekerja disana seperti bartender pasti beresiko menjadi perokok aktif atau pasif. Bahkan, perokok pasif malah lebih beresiko terkena serangan jantung.

Untuk membantu mengatasi masalah ini, sistem ventilasi yang baik bisa menjadi solusi.

6. Pekerja Bangunan

Dalam satu studi terungkap, pekerja bangunan juga beresiko mengalami kematian yang terkait dengan jantung. Ini karena pekerja tersebut terkena terpaan karbonmonoksida yang lebih tinggi.

Hasil studi juga mnyebutkan , polusi udara memacu serangan jantung dan stroke.

7. Tinggi Tuntutan, Pemenuhan Hak Rendah

Orang yang bekerja di pabrik atau pekerjaan lain yang menuntut jam kerja panjang namun  pemenuhan hak-hak yang rendah juga dapat memicu resiko penyakit jantung.

Ketika kita tidak mampu memenuhi keinginan dari tempat kerja, inilah yang menjadi pemicu utama penyakit jantung.

8. Jam Kerja Panjang

Karyawan dengan jam kerja panjang  juga beresiko. Satu studi menyebutkan bahwa pemerintah Inggris mengalami peningkatan sekitar 67% mengalami sakit jantung, terutama mereka yang bekerja lebih dari 11 jam dibandingkan dengan yang bekerja 7-8 jan saja.

Lagi-lagi, kita tidak dapat mengurangi jam kerja, kita dapat bersiasat mengurangi resiko dengan memakan banyak buah dan sayuran , cukup tidur , dan berolahraga.

9. Pekerjaan tanpa Asuransi Kesehatan

Tak ada fasilitas asuransi kesehatan berpengaruh pada memburuknya kesehatan secara menyeluruh dan penyakit jantung khususnya.

10. Kehilangan Pekerjaan

Ketika punya pekerjaan beresiko terhadap jantung, kehilangan pekerjaan juga beresiko. Karyawan yang sudah berumur dan terpaksa kehilangan pekerjaan tanpa ada kesalahan berarti bisa memicu peningkatan resiko terkena stroke hingga dua kali lipat.

Studi yang dilakukan Harvard pada 2009 mengungkapkan, orang yang terkena PHK juga bisa mengalami masalah baru seperti tekanan darah yang tinggi , diabetes, penyakit jantung.

Karena itulah ketika terkena PHK, bisa berdampak secara psiklogis dan finansial, ada baiknya jaga kesehatan sesuai dengan kemampuan kita.

Nah Sahabat, gimana?? Apakah pekerjaan anda termasuk?. Pekerjaan apapun pasti mengandung resiko. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Yuk! kita biasakan pola hidup sehat dengan makan makanan yang bersih dan bergizi, olahraga yang teratur, serta istirahat yang cukup . ^_^