Gunung Daik di Kabupaten Lingga telah dikenal sebagai salah satu wisata alam yang ada di Indonesia. Selain telah dijadikan cerita pada pantun klasik dan menjadi inspirasi asal usul kota Lingga. Gunung Daik juga memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan gunung – gunung lainnya di Indonesia. Keunikan utamanya yaitu memiliki 3 ( tiga ) cabang yang berbentuk mahkota, cabang yang tertinggi di sebut Gunung Daik, cabang yang tengah dinamai Pejantan atau Pinjam – pinjaman dan cabang terendah disebut Cindai Menangis.
Selain keunikannya, Gunung Daik lebih dikenal dalam sejarah dan cerita rakyat ( Legenda ) pada masa silam dan saat sekarang ini. Gunung Daik memiliki ketinggian 1165 MDPL dengan tingkat kecuraman 0 – 10 Derajat dan rintangan mendaki, menurun serta menyeberangi sungai. Dengan jarak tempuh 7 – 9 jam waktu tempuh, perjalanan ini ditentukan oleh kondisi kemampuan fisik pendaki.
Rute pendakian diawali dari gerbang pendakian Gunung Daik di Desa Sepincan, selanjutnya menuju ke Gazebo pertama dengan jarak 4 KM dan membutuhkan waktu tempuh 1 jam perjalanan. Perjalanan dilanjutkan menuju Gazebo 2 dengan waktu tempuh 2 jam perjalanan. Setelah mencapai Gazebo 2, target selanjutnya adalah Pangkal Cabang Puncak Gunung Daik, dengan treknya yang mendaki, jalur ini dapat di tempuh dalam waktu 2 jam perjalanan.