Tantangan adalah pintu gerbang menuju kesuksesan
Jungle Survival Outbound Training pada dasarnya merupakan program yang bertujuan untuk membangun daya tahan peserta, baik daya tahan fisik maupun daya tahan mental spiritual agar peserta mampu beradaptasi dalam tentangan seberat apapun, baik dalam program pelatihan ini maupun dalam kehidupan sehari – hari dan dunia kerja.
Sehingga di harapkan nantinya tiap peserta mampu mengambil keputusan yang rasional dan menguntungkan walaupun dalam kondisi berada dibawah tekanan target, masalah keluarga dan masalah lainnya.
Selain itu, program Jungle Survival Outbound Training ini juga bertujuan untuk membangun rasa peduli peserta terhadap dirinya sendiri serta sesama peserta lainnya, membangun komunikasi efektif selama di lapangan, meningkatkan rasa percaya terhadap diri sendiri, rekan kerja dan Sang Pencipta.
Serta banyak lagi manfaat yang terkandung dalam kegiatan Jungle Survival Outbound Training ini yang berfungsi sebagai jembatan untuk membangun kerjasama tim yang lebih solid.
Dan yang terpenting adalah, pada akhirnya akan terbentuk sebuah kelompok atau team kerja yang solid, memiliki mental baja, saling melindungi dan mempunyai target yang sama. One Team, One Spirit, One Goal….
Ada dua ketrampilan utama yang seharusnya dimiliki dan di pelajari oleh tiap peserta kegiatan ini, yaitu:
• Ketrampilan Managerial (Managerial Skills), termasuk kemampuan dalam membuat rencana kerja, menentukan tujuan, memantau kinerja, memonitor perkembangan dan memastikan pekerjaan telah dilakukan secara benar, dan lain-lain.
• Ketrampilan Interpersonal (Interpersonal Skills), termasuk kemampuan berkomunikasi, saling menghargai pendapat orang lain dan kemampuan menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain. Dengan menjadi anggota suatu organisasi atau perusahaan maka secara tidak langsung Anda sudah menempatkan diri menjadi anggota sebuah teamwork.
Setelah mengikuti Pelatihan ini, secara umum peserta diharapkan memiliki perubahan sikap, pengetahuan dan keterampilan berikut :
1. Memiliki sikap positif sehingga mampu menghilangkan Personal Block maupun Interpersonal Block dalam berhubungan dengan pihak lain.
2. Mengenal dan memahami prinsip – prinsip dalam mengembangkan kerja sama tim.
3. Mampu berkomunikasi secara baik dan benar dengan pihak lain.
4. Mampu ber-empati kepada atasan, bawahan, maupun sesama rekan kerja.
5. Memiliki sikap pantang menyerah dalam menyelesaikan suatu masalah.
6. Meningkatkan kemampuan manajerial dalam perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumber daya. (Planning, Organizing, Leading, Controlling ) minimal didalam kelompoknya, dan lebih luas lagi bersama kelompok lainnya.
7. Memiliki sikap besar hati menerima masukan dan kritik dari rekan sejawat atas kekurangan dan kelemahan, serta memotivasi diri untuk melakukan perbaikan – perbaikan ( Feedback ).
8. Meningkatkan kemampuan dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan secara efektif ( Problem Solving & Decision Making ).
9. Memiliki sikap loyalitas tinggi pada kelompok dan ada komitmen tim yang telah ditetapkan bersama demi keberhasilan dan kesuksesan bersama.
10. Mampu mengaplikasikan dan menerapkan konsep kerjasama, tidak hanya pada kelompok yang telah dibentuk, tetapi juga pada kelompok lainnya.
Seperti kita ketahui bersama, pada umumnya orang mengetahui bahwa Survival adalah usaha untuk mempertahankan hidup di alam bebas dari hambatan alam sebelum mendapatkan pertolongan.
Survival terjadi karena adanya kondisi darurat yang sulit diprediksi/diperkirakan seperti disebabkan oleh alam, kecelakaan, gangguan satwa atau kondisi lainnya. Namun pada hakekatnya, kondisi Survival dapat terjadi kapan saja dan dimana saja.
Didalam kehidupan sehari – hari, kondisi di tempat kerja dan lain – lain. Salah satu contohnya adalah, misalnya ; ketika berangkat ke lokasi pertemuan tiba – tiba ban kendaraan kita bocor di tengah jalan, jauh dari keramaian. Sementara klien sedang menuju lokasi juga. Apa yang akan kita lakukan?.
Inti dari muatan Survival adalah membangun kekuatan dan kecerdasan mental spiritual sehingga seeorang yang sedang berada dalam kondisi yang tidak di inginkan dapat tetap tenang dalam mencari jalan keluar dari masalahnya tersebut. Namun, untuk membuat program ini menjadi ssesuatu yang dapat di fahami dan di rasakan manfaat baiknya, maka kegiatan ini memang kerap kali di adakan di alam bebas dengan tantangan dan kondisi yang tidak setiap saat dapat di rasakan oleh peserta.
Hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan kegiatan di alam bebas adalah persiapan dan perencanaan kegiatan yang matang, meliputi persiapan alat/perlengkapan,kesehatan dan kondisi fisik, biaya selama kegiatan dan data informasi mengenai lokasi,jalur, medan serta cuaca.
Kemanapun lokasi yang kita tuju, apapun jenis medan yang dilalui, seberapa buruknya cuaca yang dihadapi atau seberapa besar hambatan yang datang, bukanlah suatu masalah yang berarti jika dibekali dengan persiapan dan perencanaan yang matang. Iklim/cuaca yang ekstrim, medan yang sulit dilewati atau sumber air yang kurang.
Kondisi-kondisi tersebut harus diantisipasi sedini mungkin dengan persiapan fisik,mental, keterampilan (skill) dan data informasi. Perencanaan kegiatan akan mempermudah mengorganisir kegiatan yang akan dilakukan, dengan mengeliminasi kemungkinan resiko buruk yang mungkin terjadi.perencanaan tersebut harus berdasar kepada “Pedoman 5 W +1 H” yaitu Who,What,Why,When,Where dan How.
PERSIAPAN DAN PERENCANAAN
- Who, siapa yang mengadakan kegiatan, dengan siapa kita pergi, siapa yang jadi pemimpin (leader) dan siapa yang paling berpengalaman di lapangan.
- What, apa jenis kegiatannya, apa tujuannya, apa hambatannya, apa yang akan dilakukan dan perlengkapan apa yang harus dibawa.
- Why, mengapa kita harus ikut dan mengapa memilih kegiatan tersebut.
- When, kapan kegiatannya, berapa lama waktunya, siang atau malam dan pada musim apa kegiatan tersebut dilakukan.
- Where, dimana tempat kegiatannya, dimana tempat mencari bantuan terdekat.
- How, bagaimana mencapai lokasi kegiatan dan bagaimana menghadapi resiko buruk
yang mungkin terjadi.
PERLENGKAPAN DAN PENGEPAKAN (PACKING)
Perlengkapan Pribadi.
Perlengkapan pribadi adalah barang-barang perlengkapan untuk memenuhi semua kebutuhan pribadi tanpa mengandalkan orang lain, yaitu:
- Sepatu (harus kuat, lentur, aman/safety, nyaman, anti selip) dan kaos kaki (cukuptebal, kuat, nyaman dan terbuat dari wol atau sintetis.
- Pakaian lapangan (nyaman, tahan lama, cepat kering, melindungi tubuh dari berbagai kondisi lingkungan dan terbuat dari polyester atau polypropilena atau
memenuhi 3 W yaitu wicking, warmth, water/wind proofing). - Tas/ransel (kokoh, bahannya kuat, tahan air dan mempunyai sabuk pinggang untuk mengurangi goyangan ransel.
- Ponco/rain coat
- Perlengkapan tidur (bersih, kering, hangat dan nyaman terdiri dari pakaian tidur,matras, kantong tidur/sleeping bag dan jaket/sweater).
- Perlengkapan mandi (handuk, sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi dan shampo).
- Air minum dan makanan (harus cukup kualitas dan kuantitasnya).
- Alat navigasi (kompas, peta, altimeter dan GPS = Global Positioning System).
- Alat tulis (ballpoint, buku dan pensil).
- Perlengkapan penunjang (menunjang kegiatan yang dilakukan, seperti HT (handy talkie), HP (hand phone), pelindung pacet/gaithers, kelambu dan lainnya).
- Survival kit yang terdiri dari pisau serbaguna, alat pancing, jarum jahit, benang, tali jerat, gunting, cermin, peluit, kompas, ketapel, karet, lup, peniti, korek api dalam kemasan kedap air, makanan berkalori tinggi, senter, obat-obatan, radio komunikasi dan balon.
Perlengkapan Kelompok
Perlengkapan kelompok adalah barang-barang perlengkapan yang dibawa untuk memenuhi kebutuhan semua anggota kelompok, yaitu tenda, obat-obatan P3K(Pertolongan Pertama Pada Kecelakaaan), peralatan masak dan makan, golok serta tali.
Perlengkapan Teknis
Perlengkapan teknis adalah perlengkapan yang digunakan untuk beraktivitas di alam bebas, tergantung jenis dan tujuan kegiatan. Perlengkapan kegiatan hiking berbeda dengan kegiatan caving, begitu juga dengan kegiatan yang lainnya.
Packing
Packing adalah pengepakan barang-barang yang sudah terdata dan pasti akan dimasukkan ke dalam ransel. Packing akan memudahkan pengambilan barang saat diperlukan, membagi titik berat pada ransel dan menjaga keseimbangan ransel sehingga tidak terlalu berat jika dibawa. packing adalah barang yang berat diletakkan di bagian atas ransel dan sedekat mungkin ke bagian tubuh, menempatkan barang yang penting dan sering digunakan pada tempat yang mudah dijangkau serta mengelompokkan barang-barang dan melindunginya dengan membungkusnya dalam plastik (trash bag).
NAVIGASI
Navigasi adalah penentuan posisi dan arah perjalanan, baik di medan perjalanan atau di peta. Navigasi terdiri atas navigasi darat, sungai, pantai dan laut, namun yang umum digunakan adalah navigasi darat. Navigasi darat di lapangan secara mendasar adalah titik awal perjalanan (intersection dan resection), tanda medan, arah kompas, menaksir jarak, orientasi medan dan resection,perubahan kondisi medan dan mengetahui ketinggian suatu tempat.
Alat-alat navigasi terdiri dari:
- Kompas adalah alat untuk menentukan arah mata angin berdasarkan sifat magnetik kutub bumi. Arah mata angin utama yang bisa ditentukan adalah N(north= utara), S (south= selatan), E (east= timur) danW (west= barat), serta arah mata angin lainnya yaitu NE (north east= timur laut), SE (south east=tenggara), SW (south west= barat daya) dan NW (north west = barat laut). Jenis kompas yang umum digunakan adalah kompas sylva, kompas orientasi dan kompas bidik/prisma.
- Altimeter : adalah alat untuk menentukan ketinggian suatu tempat berdasarkan perbedaan tekanan udara.
- Peta : adalah gambaran sebagian/seluruh permukaan bumi dalam bentuk dua dimensi dengan perbandingan skala tertentu. Jenis-jenis peta terdiri dari peta teknis, peta topografi dan peta ikhtisar/geografi/wilayah. Bagian-bagian peta antara lain judul, nomor, koordinat, skala, kontur, tahun pembuatan, legenda dan deklinasi magnetis.
- GPS (Global Positioning System) : adalah sistem radio-navigasi global yang terdiri dari beberapa satelit dan stasiun bumi. Fungsinya adalah menentukan lokasi, navigasi (menentukan satu lokasi menuju lokasi lain), tracking(memonitor pergerakan seseorang/benda), membuat peta di seluruh permukaan bumi dan menentukan waktu yang tepat di tempat manapun.
Mencegah dan menanggulangi keadaan tersesat:
- Selalu melapor kepada petugas terkait atau orang yang dipercaya mengenai tujuan perjalanan, lamanya dan jumlah anggota yang ikut.
- Selalu mengingat keadaan sekitar perjalanan berdasarkan kelima indera yang dimiliki
- Tetaplah berada pada jalur yang telah ada dengan memberi petunjuk pada tiap persimpangan
- Perhatikan objek yang mencolok seperti mata air, bukit, sungai atau gunung
- Pada saat berjalan sekali-kali tengoklah ke arah belakang, ingatlah jalur tersebut jika dilihat dari arah berlawanan
- Pelajari dengan benar alat-alat navigasi yang dibawa
- Gunakanlah kompas sebelum tersesat
- Belajar membaca tanda-tanda alam untuk menentukan arah mata angin
- Jangan pernah percaya secara penuh kepada orang lain termasuk kepada pemimpin
Pedoman yang bisa digunakan apabila tersesat adalah S T O P, yaitu:
S = Seating, berhenti dan beristirahat dengan santai, hilangkan kepanikan
T = Thinking, berpikir secara jernih (logis) dalam situasi yang sedang dihadapi
O = Observation, melakukan pengamatan/observasi medan di lokasi sekitar, kemudian tentukan arah dan tanda-tanda alam yang dapat dimanfaatkan atau yang harus dihindari
P = Planning, buat rencana dan pikirkan konsekuensinya bila anda sudah memutuskan sesuatu yang akan anda lakukan.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi keadaan tersesat adalah:
- Membuat tempat berlindung (shelter) dari bahaya atau cuaca buruk
- Tetap tenang, tidak panik, berpikir jernih dan mencoba ingat jalur perjalanan
- Orientasi dapat dipermudah dengan menuju tempat yang tinggi/memanjat pohon
- Gunakan kompas dan peta (alat navigasi) atau indikator alam
- Buat petunjuk untuk mempermudah orang lain mencari keberadaan kita, misalnya dengan tulisan, peluit, asap, sinar atau berteriak
- Tetap bersama-sama dengan kelompok dalam kondisi apapun
- Memanfaatkan situasi dengan menunggu bala bantuan, mencari makanan, mencari air dan lainnya.
Setiap huruf dari kata survival merupakan singkatan dari langkah-langkah yang harus kita ingat dan lakukan yaitu:
S :Size up the situation
U :Undue haste makes waste
R :Remember where you are
V :Vanguish fear and panic
I :Improve
V :Value living
A :Act like the native
L :Learn basic skill
Kebutuhan dasar survival
Air
Syarat-syarat fisik air bersih yang layak untuk diminum adalah tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Sumber air antara lain mata air, sungai, air hujan, embun, tumbuhan (rotan, pisang, lumut, akar gantung, kantung semar), hasil kondensasi tumbuhan dan air galian tanah
Makanan
Saat sumber makanan yang dibawa semakin berkurang, kita dapat memanfaatkan sumber makanan dari alam berupa flora (tumbuhan) dan fauna (hewan). Bagian tumbuhan yang dapat dimakan adalah buah, batang, daun dan akar(umbi)
Hal yang harus diperhatikan dalam mengkonsumsi tumbuhan:
- Hindari tumbuhan berwarna mencolok
- Hindari tumbuhan bergetah putih, kecuali yang sudah dikenal aman dimakan
- Mencoba mencicipi sedikit atau mengoleskan ke kulit. Biasanya tumbuhan yang berbahaya akan menimbulkan efek gatal, merah dan panas pada tubuh.
- Variasikan makanan yang dimakan untuk menghindari akumulasi zat yang mungkin buruk bagi kesehatan
- Jangan memakan tumbuhan yang meragukan untuk dimakan
Shelter adalah tempat perlindungan sementara yang dapat memberikan kenyamanan dan melindungi dari keadaan panas, dingin, hujan dan angin. Shelter dapat menggunakan alam yang ada seperti gua, lubang pohon dan celah di batu besar. Selain itu dapat dibuat dari tenda, plastik dan ponco atau menggunakan bahan dari alam seperti daun-dauanan atau ranting.
Api berguna untuk penerangan, meningkatkan semangat psikologis, memasak makanan dan minuman, menghangatkan tubuh, mengusir hewan buas membuat tanda/kode, dan merokok. Sumber api berasal dari korek api, lup/teropong, menggosok- gosokkan kayu dnegan kayu, membenturkan logam dengan logam atau batu. Hal lain yang menentukan lamanya kita berada pada kondisi survival, yaitu keputusan apakah kita akan menetap ( survival statis ) atau bergerak keluar mencari bantuan ( survival dinamis ).
LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan yang kami sediakan merupakan hutan tropis belantara yang mencukupi untuk kebutuhan botani dan zoologi peserta, terletak kurang lebih 3 jam perjalanan dari Jakarta, dikawasan pelatihan ini terdapat Barak Komando, Base Komando dan Hutan Belantara yang siap di Jelajahi.
KONSEP KEGIATAN
- Flying Camp
- Sipil Militer
Include : Insurance, Dokter berpengalaman Jungle Survival Training dan Team Medis, Instruktur berpengalaman, Pendampingan Petugas TNGHS, Team Teknis, Dokumentasi dalam bentuk photo dan video kegiatan, Konsumsi, Base Pelatihan.
Include Perlengkapan Materi : Copy Peta Topografi Area, Protector, Modul Materi, T Shirt, Slayer, Topi Lapangan, Alat Tulis, Peralatan Survival, Sertifikat Kegiatan.
Untuk Reservasi dan Investasi Kegiatan :
Silahkan Hubungi Marketing kami,
Sdri. Liana Farizka di 0856-9726-9292 ( Whats App Only )
Sdr. W. Widodo di 0812-1985-9687
Atau langsung hubungi nomor telepon kantor kami di 021-7498780
Email. info@duniaoutbound.com
Untuk Fast Response, silahkan klik fitur Whats App 24 Jam dibawah ini.
Tim Dunia Outbound akan memberikan memberikan penawaran terbaik untuk Anda, dan tentunya akan disesuaikan dengan kebutuhan yang Anda inginkan.