Teknik motivasi Sales adalah salah satu materi kegiatan yang sering diinginkan oleh berbagai perusahaan klien kami yang tujuannya tentu saja untuk meningkatkan kualitas diri dan kualitas kerja para sales yang berada di perusahaan tersebut.
Dengan teknik motivasi sales, diharapkan penjualan akan meningkat, selain itu materi teknik motivasi sales bertujuan untuk membangkitkan kepercayaan diri serta loyalitas sales pada perusahaan dan pekerjaannya.
Karena untuk enjadi seorang sales yang handal, seseorang harus selalu kreatif, dinamis inovatif, pantang mundur, semangat dan dipenuhi antusiasme di dalam menjalankan profesinya.
Percaya diri, tekun, ulet, tabah dan tidak suka menyerah merupakan ” tenaga dalam ” yang menjadi modal utama bagi seorang wiraniaga, penjual, atau sales yang sukses.
Namun demikian, suasana kepribadianseperti itu tidak selamanya berjalan dengan mulus. Pribadi diri terkadang melompat-lompat. Ada kalanya kita sangat impresif namun saat yang lain kita menjadi ekspresif.
Kadang, ketika mendapatkan kesuksesan kita sangat gembira luar biasa, sehingga kita tidak mengingat kanan kiri, bahkan cendrung untuk sombong.
Padahal, mengecilkan arti orang lain dan membesar-besarkan diri sendiri merupakan salah satu sikap yang akan menghancurkan kita. Pikiran, suasana hati, tutur kata, dan tindakan terkadang tidak seirama.
Keharmonisan semua unsur-unsur kepribadian yang melekat dalam diri kita saat tertentu di hadapkan pada persoalan-persoalan yang pelik.
Persoalan-persoalan seperti anak sakit, istri/suami yang tidak mendukung profesi dan keluarga yang broken home merupakan contoh-contoh yang bisa membuat seorang sales tidak lagi bergairah menjalankan profesinya.
Seorang rekan saya pernah kerja di perusahaan distributor water purifire atau alat penyaring air yang menggunakan system reversosmosis,.
Pimpinannya memanggil rekan saya untuk mengevaluasi hasil pekerjaannya setiap hari, dia di panggil untuk masuk ke ruangannya bisa dua tiga kali dalam sehari.
Dia menerima semua evaluasi yang bertujuan meningkatkan prestasi penjualan.
Yang dia tidak habis pikir cara atasannya mengevaluasi, yang terkesan mengintrogasi layaknya seorang polisi atau penyidik kasus-kasus kriminal.
Dan ternyata, cara pimpinan yang seperti itu malah membuat motivasi rekan saya rendah untuk berprestasi.
Rekan saya adalah sales kesekian puluh kali yang direkrutnya, menurut cerita-cerita para pendahulunya, memang watak dan cara mengevaluasi pimpinanlah yang membuat beberapa puluh sales mengundurkan diri.
Loh koq bisa?. Bisa dong, karena memang diperlukan cara atau teknik tersendiri bagaimana caranya memotivasi tenaga penjual.
Pertama, Memotivasi tenaga penjual dengan menggenjot target semata merupakan jalan keluar yang tepat.
Target akan memotivasi sales untuk maju dan meraihnya, namun target yang tepat dan realistislah yang di kehendaki setiap sales.
Tercapainya target penjualan berakibat motivasi sales meningkat dan semangat mereka meningkat untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan bisnis yang Anda bangun.
Itulah cara yang pertama, yaitu dengan memasang target penjualan.
Kedua, dengan memberikan penghargaan kepada semua sales yang berprestasi.
Prestasi seorang sales bisa di ukur dari kuantitas maupun kualitas penjualannya. Penghargaan bisa diberikan dalam bentuk uang, barang, karier pengembangannya dan promosi jabatan.
Namun juga bisa juga dengan memberikan pujian yang wajar atas setiap prestasi yang di capainya setiap saat.
Pujian sangat berarti bagi motivasi salesman. Dengan pujian tersebut ia akan lebih semangat dan merasa di-orangkan, dimanusiakan. Dengan pujian yang didapat Anda akan merasa mendapatkan tempat dan perhatian yang wajar, bahkan perhatian yang lebih, sehingga membantu mendulang prestasi selanjutnya.
Ketiga, arahkan agar mereka selalu bersyukur kepada Tuhan atas prestasi pekerjaannya.
Bersyukur atas nikmat Tuhan sangat berarti sekali di dalam memacu prestasi setiap sales. Makanya hanya penjuallah yang paling banyak berdoanya dalam komunitas perusahaan Anda. Unit atau bagian lain di perusahaan Anda hanya sekedar kerja dan menjalankan tugas yang biasa-biasa saja. Mereka kerja dengan rutinitasnya.
Tidak dengan tenaga penjual yang setiap saat banyak berdoa karena mereka berhubungan dengan banyak orang yang berbeda-beda karakter dan kemauannya.
Tenaga penjual dituntut kreatif dan inovatif terhadap konsumen yang dihadapi.
Untuk lebih meningkatkan motivasi para sales, biasanya perusahaan juga melakukan beberapa training motivasi yang di iringi dengan pendalaman pengenalan produk.
Untuk beberapa trianing motivasi sales yang dilakukan, biasanya para sales akan di ajak kedalam suasana yang sangat tidak memungkinkan untuk melakukan sebuah aktifitas.
Namun setelah mengetahui cara dan rumusannya, maka semua aktifitas tersebut dapat berjalan sesuai dengan keinginan yang di capai.